Dasar-dasar koneksi SPI (Serial Peripheral Interface) untuk modul komunikasi

Posted on

Dasar-dasar Koneksi SPI (Serial Peripheral Interface) untuk Modul Komunikasi, SPI (Serial Peripheral Interface) adalah protokol komunikasi serial yang digunakan untuk mentransfer data antara perangkat mikrokontroler dan modul periferal seperti sensor, layar OLED, kartu SD, dan banyak lagi. Dalam artikel ini, kita akan membahas dasar-dasar koneksi SPI dan bagaimana menghubungkan modul komunikasi dengan menggunakan protokol ini.

Dasar-dasar koneksi SPI (Serial Peripheral Interface) untuk modul komunikasi

Konfigurasi Hardware

Untuk menghubungkan modul komunikasi dengan mikrokontroler atau prosesor yang mendukung SPI, dibutuhkan beberapa pin khusus pada kedua sisi. Berikut adalah gambaran umum tentang konfigurasi hardware yang diperlukan:

1. SCLK (Serial Clock)

 Ini adalah sinyal clock master dari pengontrol utama ke slave device. Sinyal clock ini digunakan untuk sinkronisasi transfer data antara master dan slave.

2. MISO (Master In Slave Out)

 Pin MISO digunakan oleh slave device untuk mengirim data kepada master melalui jalur tunggal.

3. MOSI (Master Out Slave In)

 Pin MOSI digunakan oleh master untuk mengirimkan data kepada slave melalui jalur tunggal.

4. SS/CS (Slave Select/Chip Select)

 Ini merupakan pin kontrol yang dipilih oleh pengontrol/master sebagai tanda bahwa slave tertentu sedang aktif dalam transaksi saat itu.

Selain empat pin utama di atas, ada juga kemungkinan adanya satu atau lebih pin opsional tergantung pada spesifikasi perangkat masing-masing seperti IRQ (Interrupt Request), RST (Reset), atau GPIO (General Purpose Input/Output).

Konfigurasi Perangkat Lunak

Setelah menghubungkan perangkat secara fisik, kita harus melakukan konfigurasi perangkat lunak untuk mendukung komunikasi SPI. Langkah-langkah umumnya adalah sebagai berikut:

1. Inisialisasi

 Inisialisasikan modul SPI pada pengontrol utama dengan mengatur parameter seperti kecepatan clock, mode SPI (polaritas dan fase), dan bit data.

2. Pilih Slave

 Pilih slave yang akan berkomunikasi dengan mengaktifkan pin SS/CS terkait pada level rendah.

3. Transfer Data

 Mengirim data dari master ke slave menggunakan pin MOSI dan menerima data dari slave menggunakan pin MISO saat sinyal clock SCLK diberikan oleh master.

4. Berhenti/Keluar

 Setelah selesai mentransfer semua data yang dibutuhkan, matikan sinyal SS/CS untuk menunjukkan bahwa transaksi telah selesai.

Mode SPI

SPI memiliki beberapa mode operasi yang dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi tertentu. Mode-mode ini ditentukan oleh kombinasi polaritas (CPOL) dan fase (CPHA) clock sinyal SCLK:

– Mode 0: CPOL=0, CPHA=0 – Output tinggi pada idle state; setup dijalankan pada edge pertama; sampling dilakukan pada edge kedua.

– Mode 1: CPOL=0, CPHA=1 – Output tinggi pada idle state; setup dijalankan pada edge kedua; sampling dilakukan pada edge pertama.

– Mode 2: CPOL=1, CPHA=0 – Output rendah pada idle state; setup dijalankan pada edge pertama; sampling dilakukan pada edge kedua.

– Mode 3: CPOL=1, CPHA=1 – Output rendah pada idle state; setup dijalankan pada edge kedua; sampling dilakukan pada edge pertama.

Pemilihan mode yang tepat tergantung pada spesifikasi perangkat yang akan digunakan. Pastikan untuk mengacu ke dokumentasi dan datasheet modul komunikasi Anda untuk mengetahui mode SPI yang harus dikonfigurasi.

Akhirkata

Koneksi SPI adalah metode komunikasi serial populer dalam dunia elektronik untuk mentransfer data antara mikrokontroler atau prosesor dengan modul komunikasi seperti sensor, layar OLED, kartu SD, dll. Dengan menggunakan pin khusus seperti SCLK, MISO, MOSI, dan SS/CS serta konfigurasi perangkat lunak yang sesuai dengan parameter SPI (kecepatan clock, mode operasi), kita dapat melakukan transmisi data secara efisien melalui jalur tunggal antara master dan slave. Penting untuk merujuk ke dokumentasi modul komunikasi masing-masing serta datasheet mikrokontroler/prosesor Anda saat menghubungkan dan mengkonfigurasi perangkat-perangkat ini dalam proyek elektronik Anda.